Sabtu, 02 Maret 2013
suara hati
Ijinkan hati ini untuk menangis sekeras mungkin, untuk melepas segala penat yang tersimpan di hati. Tetesan air ini akan mengurangi beban dalam hati, dan dalam setiap tetesan terdapat sebuah harapan yaitu dapat bersamamu. Q ingin menyentuhmu, memelukmu sambil berbisik bahwa “aku sangat mencintaimu”.
Aku tersesat ke dalam hatinya, hati dimana hanya ada ruang yang sangat kecil yang bisa aku tempati. Aku tidak bisa melihat sekitarku karena begitu gelapnya, aku terus berusaha ke luar namun apa daya tubuh ini tidak kuat lagi untuk berlari ke luar. Aku tau ruangan ini sudah ada yang menempati, tapi entah mengapa aku bisa masuk ke dalam ruangan ini tanpa bisa ke luar lagi. Ketika tubuh ini mampu ke luar terdengar suara “please jangan pergi, aku butuh kamu” suara itu selalu terdengar dan tubuh ini tak mampu untuk melangkah pergi.
Tuhan, jika aku harus tinggal akankah aku mengusir penghuni ruangan itu? Ataukah ruangan itu diberi skat pemisah agar dapat ditempati bersama-sama?
Banyak suara-suara yang terdengar di luar sana, ketika ingin ku dekati suara tersebut melemah dan menghilang. Suara-suara apakah itu? Mengapa seolah ingin aku ke luar dari ruang ini?
aku yakin bahwa dalam ruang kecil ini akan ada aliran air yang sangat deras, tapi mampukah aku untuk menerjal derasnya arus itu dan tetap bertahan dalam ruang kecil ini. Akankah ruang kecil ini dapat diubahnya menjadi istana bagi ku atau malah sebaliknya. Karena dalam terjalan arus yang sangat deras ini akan meluluh lantahkan semua yang ada di dalamnya termasuk semua yang ku miliki. Jika aku mampu menerjal arus ini dan mencapai tujuan ku akankah yang disekitarku yang ikut terbawa arus akan dapat pulih seperti sedia kala ataukah sebaliknya. Aku tidak mampu jika pada saat tercapainya tujuanku tetapi yang disekelilingku hancur, maka amat berdosanya aku dan perjuangan ku tak akan terasa bahagia.
Langganan:
Postingan (Atom)